“Dengan modal yang memadai kami optimis bisa lebih berkembang, serta bisa memenuhi permintaan pasar,” tuturnya.
Selain itu, Para perajin butuh pendampingan inovasi agar bisa menghasilkan model kerajinan bambu lainnya yang lebih bernilai ekonomi tinggi dan tahan lama.
Baca Juga: Awas Saru! Seragam Satpam Kini Mirip Dengan Polisi Lengkap Dengan Pangkatnya
Selama ini, para pengrajin hanya mampu menghasilkan boboko dan dinding bambu.
”Kami senang sekali kalau ada yang mengajari. Selama ini tidak pernah ada yang mengajari atau mendampingi kami,” ujarnya.
Baca Juga: Tuntaskan Data Kependudukan, BPS Sisir Para Tunawisma di Kabupaten Majalengka
3. Bakul Bambu
Meskipun saat ini masyarakat lebih banyak menggunakan alat memasak nasi elektrik seperti magic jar atau rice cooker, ternyata eksistensi bakul bambu alias boboko tak pernah surut oleh zaman.
Para perajin bakul dan perkakas lainnya yang terbuat dari bambu di Desa Trajaya Kecamatan Palasah tetap setia dengan pekerjaannya.