PORTAL MAJALENGKA - Tradisi bertamu pada Hari Raya Idul Fitri di Indonesia sudah sangat lekat dan berlaku sejak dulu. Saling berkunjung menjalin silaturahmi ke orang tua, tetangga sekitar, karib-kerabat, kolega kerja dan orang terdekat lainnya.
Momentum bertamu di Hari Raya Idul Fitri ini banyak dimanfaatkan untuk silaturahmi saling bermaaf-maafan atas kekhilafan atau kesalahan sebelumnya baik yang sengaja maupun tidak sengaja.
Rasulullah sangat menganjurkan untuk saling menjalin silaturahmi. Karena itu dalam Islam telah diatur tentang adab dan tata cara bertamu yang benar.
Baca Juga: BACAAN NIAT MANDI IDUL FITRI Lengkap dengan Dalil dan Tata Caranya, Penting untuk Dipahami
Ada banyak dalil yang berkenaan dengan anjuran untuk menjalin silaturahmi ini. Sebagaimana dalam Alquran tercantum jelas pada ayat berikut :
وَالَّذِيْنَ يَصِلُوْنَ مَآ اَمَرَ اللّٰهُ بِهٖٓ اَنْ يُّوْصَلَ وَيَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ وَيَخَافُوْنَ سُوْۤءَ الْحِسَابِۗ
Artinya: Dan orang-orang yang menghubungkan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan, dan mereka takut kepada Rabbnya dan takut kepada hisab yang buruk. (QS. Ar Ra'du: 21).