Saat itu Menjangan Wulung menyimpulkan, faktor yang mendorong masyarakat mendatangi Masjid Cipta Rasa adalah azan.
Karena itu Menjangan Wulung memasang racun di atas masjid.
Racun itu sangat istimewa karena dapat menguap turun ketika azan dikumandangkan.
Lantas racun tersebut menyerang muazin hingga terkapar dan tidak dapat melanjutkan azan.
Setelah mendapatkan keterangan itu, Nyimas Pakung Wati memerintahkan agar jumlah muazin ditambah.
Analisisnya, sejauh ini racun hanya mengenai muazin dan tidak mencelakai jamaah.
Berdasarkan hal itu Nyimas Pakung Wati berasumsi, jika muazin ditambah maka kekuatan racun tidak menyerang semua muazin.
Namun ternyata, setelah muazin menjadi dua orang, racun Menjangan Wulung tetap menebar teror. Dua muazin pun terkapar akibat racun.
Jumlah muazin ditambah lagi hingga tiga orang. Kejadian pun berlanjut hingga akhirnya Nyimas Pakung Wati memerintahkan agar jumlah muazin menjadi tujuh.
Ternyata kedigdayaan racun Menjangan Wulung tak mampu mencelakai ketujuh muazin.