“Dalam kasus itu, Rasulullah bertanya kepada Abu Bakar kenapa dengan suara pelan, dan Abu Bakar menjawab karena Allah maha mendengar. Sedangkan saat Umar ditanya perihal zikirnya yang dengan suara keras, menjawab supaya tidak ngantuk," ucap Gus Baha lagi
Artinya, kalau zikir dengan suara pelan berarti mengikuti Abu Bakar sedangkan ketika zikir dengan suara yang keras mengikuti Umar. Gus Baha mengatakan semua benar dengan sudut pandang yang berbeda.
“Seperti masalah adzan, misalnya. Apakah harus dengan suara yang keras atau pelan saja. Satu sisi, dengan suara pelan pun kalau sudah ada niatan shalat pasti shalat. Tapi di sisi lain, ketika dibenturkan dengan hiburan misalnya yang dengan suara keras, masa adzan yang merupakan syiar tidak boleh dengan suara keras," ucap Gus Baha. *