Tidak diragukan lagi telah memberikan kontribusi tidak kecil bagi terjadinya perubahan sosio-kultural-religius pada masyarakat yang sebelumnya mengikuti adat dan tradisi keagamaan Majapahit yang terpengaruh Hindu- Buddha dan Kapitayan.
Milsanya dalam kebiasaan hidup sehari-hari, misalnya, orang-orang Champa lazim memanggil ibunya dengan sebutan “mak”, sedangkan orang-orang Majapahit menyebut ibu dengan sebutan “ina”, “ra-ina”, atau “ibu”.***