PORTAL MAJALENGKA - Ia adalah Abu Ishaq Ibrahim bin Muhammad Al Farisi Al Istakhri. Hanya sedikit sekali cerita yang didapat mengenai dirinya, salah satu ilmuan menyingkap ia berasal dari Farsi (Al-Farisi) atau lebih tepat lagi Istakhri.
Dalam rujukan yang lain dari Ibnu Hawkal meyakini bahwa moyang Istakhri berasal dari Farsi (Al Farisi).
Sementara Al-Mukaddasi menambahkan bahwa gelar Al-Kharki menimbulkan dugaan bahwa selama beberapa tahun hidupnya, Al Istakhri pernah bermukim di Khuriztan atau Irak atau suatu pulau lain di Baghdad.
Yang paling atraktif ialah cerita mengenai pengembaraannya ke "8 penjuru angun" untuk mengembara dan mengail ilmu sebanyak-banyaknya.
Dari pengembaraanya itu ia kemudian berhasil menulis sebuah karya dengan judul "Al-Masalik Wa Al-Mamalik". Buku ini merupakan sebuah revisian dari buku Al-Balkhi tentang gambaran iklim.
Karya utama "Al-Mamalik" dalam beberapa segi dapat ditempatkan di antara karya Al-Balkhi, yang memberinya aspirasi dan karya Ibnu Hawkal, yang melanjutkannya.
Para geografer pun telah tiba pada satu kesimpulan bahwa karya geografi Al-Istakhri, Al-Balkhi dan Hawkal sukar untuk dipisahkan, sebab ini merupakan satu kesatuan.