PORTAL MAJALENGKA- Lebih dari 1.000 peneliti asal China meninggalkan Amerika Serikat.
Hal tersebut dilakukan lantaran AS menindak keras dugaan pencurian teknologi, menurut pejabat keamanan nasional senior Departemen Kehakiman, John Demers, Rabu (2/12).
Baca Juga: Stafsus Sebut Presiden Jamin Disabilitas Bisa Berkarya Bagi Pembangunan Indonesia
Kepala cabang kontraintelijen kantor Direktur Intelijen Nasional AS, William Evanina, mengatakan bahwa agen China telah menargetkan personel pemerintahan Presiden terpilih Joe Biden mendatang.
Beserta "orang-orang yang dekat" dengan tim Biden.
Baca Juga: Polisi Tangkap Empat Pelaku Tawuran Penyiram Air Keras
Pejabat Departemen Kehakiman juga mengatakan para peneliti yang dimaksud Demers, yakni kelompok yang berbeda dengan mereka yang disebutkan oleh Departemen Luar Negeri pada September.
Baca Juga: Truk Terguling di Tol Bakauheni-Terbanggi Besar, Ternyata Berisi Ganja
AS telah mencabut lebih dari 1.000 visa milik warga China berdasarkan keputusan presiden, yang melarang masuk mahasiswa dan peneliti yang dianggap berisiko bagi keamanan.