PORTAL MAJALENGKA - Meninggalnya Diego Armando Maradona pada usia 60 tahun beberapa hari lalu akibat serangan jantung, telah menimbulkan gelombang rasa duka di seantero dunia.
Kerumunan massa mengucapkan perpisahan terakhir kepada putra tercinta mereka, Maradona, sebelum dia dimakamkan di luar ibukota.
Saat hari mulai gelap, legenda sepak bola itu dimakamkan setelah pihak keluarga dan teman-teman dekat melakukan upacara pemakaman di pemakaman Bella Vista, di luar Buenos Aires.
Baca Juga: Legenda Sepak Bola Diego Maradona Meninggal Akibat Serangan Jantung
“Menurut saya, Diego abadi. Dia tidak akan pernah mati dalam diri kami. Saya sangat sedih untuk orang yang telah membuat kami sangat bersuka cita. Adios legenda,” kata pengemudi bus Antonio Avila di luar pemakaman, seperti dikutip ANTARA dari AFP.
Suasana perpisahan yang damai di pemakaman bertolak belakang dengan reaksi massa di sejumlah tempat, saat jenazah Maradona diberangkatkan dari Buenos Aires.
Di sana, polisi anti huru-hara melepaskan gas air mata dan peluru karet saat mereka bentrok dengan massa. Situasi yang berpotensi mencoreng masa-masa berduka untuk sang pahlawan.
Baca Juga: Maradona Meninggal Dunia di Usia 60 setelah Jalani Operasi Otak
Puluhan ribu orang telah mengantre sejak dini hari untuk melihat peti mati Maradona, yang dihiasi bendera Argentina dan seragam bernomor punggung 10 di istana presiden Argentina.