PORTAL MAJALENGKA -- Tak disangka, senyum itu merupakan yang terakhir yang dapat diberikan Donald Isaac (DI) Pandjaitan untuk keluarganya.
Asisten IV Menteri/Panglima Angkatan Darat itu ditembak saat sedang berdoa di teras rumah.
Jenazah Pandjaitan kemudian dimasukkan ke truk dan dibawa pergi sekelompok tentara yang semula mengatakan hendak menjemput jenderal bintang satu itu dengan alasan dipanggil Presiden Soekarno.
Darah DI Pandjaitan kelahiran Balige, Sumatera Utara, itu berceceran di teras rumah.
Catherine, putri sulung Pandjaitan, menyaksikan peristiwa penembakan terhadap ayahnya. Dia histeris.
Catherine meraup darah ayahnya yang tercecer di teras, lalu diusap-usapkan ke wajahnya sambil meratap pilu.
Adegan mengenaskan tersebut direkam dalam film Pengkhianatan G30S PKI yang disutradari sineas asal Cirebon, Arifin C Noer dan diproduseri G Dwipayana. Naskah ditulis Nugroho Notosusanto dan Ismail Saleh.
Sajian film Pengkhianatan G30S PKI memotret masa paling kelam dalam sejarah Indonesia. Ketika Partai Komunis Indonesia (PKI) berencana melakukan kudeta.