Pembebasan Lahan, Jadi Kendala Pembangunan Tol Cisumdawu

- 21 Agustus 2020, 15:57 WIB
Tol Cisumdawu: Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, menargetkan Tol Cisumdawu sepanjang 60 km yang membentang di 3 kabupaten akan beroperasi September 2021.
Tol Cisumdawu: Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, menargetkan Tol Cisumdawu sepanjang 60 km yang membentang di 3 kabupaten akan beroperasi September 2021. /ADANG JUKARDI/PR/

PORTAL MAJALENGKA - Direktur Teknik PT CKJT Bagus Medi Suarso mengatakan, target pembangunan Tol Cisumdawu (Cileunyi-Sumedang-Dawuan) dari seksi 4 sampai 6 (Cimalaka-Dawuan) bisa rampung Desember 2021.

Pembangunan tersebut bisa selesai, kata Bagus, jika pembebasan lahannya tuntas September tahun 2020 sekarang.

Menurutnya, progres pembebasan lahannya relatif lamban. Sementara untuk seksi 3 (Sumedang-Cimalaka) pengerjaannya sudah selesai. Pengerjaan jalan tol Cisumdawu dari seksi 3 sampai 6 dikerjakan investor PT Citra Karya Jabar Tol (CKJT).

“Kalau pembebasan tanahnya cepat, kami pun bisa secepatnya mengerjakan fisiknya,” ujar di kantornya, belum lama ini.

Seperti diberitakan Pikiran Rakyat sebelumnya dalam artikel “https://www.pikiran-rakyat.com/jawa-barat/pr-01680382/jika-pembebasan-lahan-tuntas-di-september-tahun-ini-desember-2021-tol-cisumdawu-dipastikan-rampung", target penyelesaian pembebasan lahan sampai September itu, dengan menghitung kebutuhan waktu pengerjaan fisik yang ideal.

Contohnya, untuk pengerjaan fisik di seksi 4 (Cimalaka-Legok, Kecamatan Paseh), membutuhkan waktu 15 bulan sampai target pembangunan tol Cisumdawu tuntas Desember 2021.

Untuk seksi 5 (Legok, Kec. Paseh-Ujungjaya) membutuhkan waktu 16 bulan. Sedangkan seksi 6 (Ujungjaya-Dawuan, Kab. Majalengka) membutuhkan waktu 14 bulan.

“Jadi, jalan tol Cisumdawu ini bisa selesai sesuai target Desember 2021, kalau pembebasan lahannya semuanya selesai September nanti. Kami bisa bekerja cepat, jika tanahnya sudah bebas dan cuacanya mendukung,” tutur Bagus Medi.

Namun demikian, target pembebasan tanah sampai September tersebut, dinilai berat. Pasalnya, progres pembebasan lahan di seksi 4 sampai 6 hingga kini masih relatif rendah.

Halaman:

Editor: Andra Adyatama

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x