السُّحُورُ أَكْلُهُ بَرَكَةٌ فَلاَ تَدَعُوهُ وَلَوْ أَنْ يَجْرَعَ أَحَدُكُمْ جَرْعَةً مِنْ مَاءٍ فَإِنَّ اللَّهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى الْمُتَسَحِّرِينَ
Artinya:
“Makan sahur adalah makan penuh berkah. Janganlah kalian meninggalkannya walau dengan seteguk air karena Allah dan malaikat-Nya bershalawat kepada orang yang makan sahur.” (HR. Ahmad).
Waktu sahur yang mulia ini sebaiknya bisa juga dimanfaatkan untuk memperbanyak kebaikan seperti membaca istighfar, membaca Alquran dan sholat malam.
Baca Juga: Syekh Sunan Rohmat Suci Kalah Adu Sakti dengan Sayyidina Ali, Wali Zaman Sunan Gunung Jati
Di waktu sahur ini Allah SWT akan mengampuni dosa hambanya bagi yang memohon ampunan.
3. Makan sahur bebas hisab
Setiap jenis makanan yang masuk ke dalam mulut akan dihisab oleh Allah SWT, tetapi untuk orang yang makan di waktu sahur diberi pengecualian. hal ini disebutkan pada sebuah hadits Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, berikut:
“Ada tiga hal (makanan) di mana seorang hamba tidak akan dihisab oleh Allah SWT, yaitu makanan sahur, makanan saat berbuka puasa, dan makanan yang dinikmati bersama saudara-saudara yang lain.”